Analisa rasio keuangan adalah
analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap
satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan
serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio keuangan
memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan
kreditur dapat ditempuh untuk memperoleh dana.
Contoh Perhitungan Rasio
Rentabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas
1. Laporan Neraca
Konsolidasian PT. Telekomunikasi Tbk. Dan Anak Perusahaan.
Perhitungan Analisis Rasio Rentabilitas
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum
pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas
mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
Rumus:
= Laba Bersih
Sebelum Pajak
Total
Aktiva
Tahun 2010 Rp
21.416 = 0.213092407 / 0.21
Rp100.501
Tahun 2011
Rp20.587 = 0.202381183
/ 0.20
Rp 103.058
Rendahnya rentabilitas tergantung pada :
Operating Profit Margin
Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang
diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
Rumus :
Laba bersih sebelum pajak
Penjualan
Tahun 2010 Rp21.416 =
0.312054670 / 0.31 = 31%
Rp68.629
Tahun 2011 Rp
20587 = 0.288924130 / 0.28 = 28%
Rp71.254
Asset Turnover
Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan
untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar
pendapatan perusahaan tersebut.
Rumus :
Penjualan
Total Aktiva
Tahun 2010
Rp68.629 = 0.682868827 / 0.68 = 68%
Rp 100.501
Tahun 201
Rp71.254 = 0,691423913 / 0.69 = 69%
Rp 103.054
Perhitungan Analisis Ratio Solvabilitas
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial baik jangka waktu pendek atau panjang apabila sekiranya perusahaan
dilikuidasi.
Rasio solvabilitas terdiri dari:
Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio
Leverage)
Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi
hutang-hutang pada pihak luar dan digunakan untuk mengukur hingga sejuah mana
perusahaan dibiayai oleh hutang.
Rumus:
Total Hutang
Total Modal
Tahun 2010
Rp 44.086 = 0.781458831 / 0.78 = 78%
Rp56.415
Tahun 2011
Rp42.073 = 0.689936209/0.68=68%
Rp 60.981
Analisis:
Pada tahun 2010, ratio hutang modal sebesar 78% yang
diperoleh dari perbandingan total hutang sebesar Rp44.086 dengan penjualan sebesar Rp56.415 . Ini
berarti perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp 00.78%
Pada tahun 2011 terjadi penurunan dari 78% pada tahun 2010
menjadi sebesar 68% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan total
hutang sebesar Rp42.073 dengan penjualan sebesar Rp60.981. Ini berarti
perusahaan baru bisa menutupi hutang sebesar Rp0.68%
Debt Ratio
Menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva
Rumus:
Total Hutang
Total Aktiva
Tahun 2010
Rp44.086 = 0.438662301/ 0.43 = 43%
Rp100.501
Tahun 2011
Rp42.073 = 0.408261688 / 0.40 = 40%
Rp 103.054
Analisis
Dikarenakan Debt Ratio yang digambarkan oleh PT.Telkom
semakin kecil,maka hutang yang dimiliki perusahaan pun semakin kecil dan ini
berisiko finansial bahwa Pt Telkom. Tbk mengembalikan pinjaman yang semakin
kecil pula.
Times Interest Earned / Coverage Ratio (Rasio Penutupan)
Rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk
membayar bunga hutang jangka panjang.
Rumus;
Laba Bersih Sebelum Bunga
dan Pajak
Beban
Bunga
Tahun 2010 Rp Rp 21.416 =
0.4285771463 / 0.42 = 42%
Rp 49.970
Tahun 2011 Rp Rp20.587 = 0.4450858304 / 0.44 = 44%
Rp 46.254
Analisis
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar
42% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak
sebesar Rp21.416 dengan beban bunga sebesar Rp49.970
Pada tahun 2011 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan
dari 44% pada tahun 2012 menjadi 44%
pada tahun 2011 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga
dan pajak sebesar Rp20.5871 dengan beban bunga sebesar Rp46.254
Perhitungan Analisis Ratio Likuiditas
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
Current Ratio
Rumus:
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Tahun 2010 Rp18.729
X 100% = 0.836885812
Rp20.473
= 83%
Tahun 2011 Rp21.258
X 100% = 0.9178447238
Rp22.189
= 91%
Analisis
Pada tahun 2010, current ratio PT Telkom Tbk 83% yang
diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp18.729 dengan hutang
lancar sebesar Rp20.473 Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak
dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.83
Pada tahun 2011, current ratio perusahaan mengalami kenaikan
dari 83% pada tahun 2010 menjadi 91% pada tahun 2011 yang diperoleh dari
perbandingan aktiva lancar sebesar Rp21258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini
berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar
sebesar Rp 0.91
Quick Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Rumus:
Aktiva Lancar - Persediaan X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2010 Rp18729- Rp89 X 100% = Rp18640 X 100%
Rp20473 Rp20473
=
0.91046744492
= 0.91%
Tahun 2011 Rp 21.258- Rp335 X 100% = Rp20923 X 100%
Rp22.189 Rp22.189
= 0.9429447023
= 94%
Analisis
Pada tahun 2010, quick ratio Pt Telkom Tbk 91% yang
diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.729 dengan hutang lancar
Rp20.473Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick
asset sebesar Rp0.91
Pada tahun 2011, quick ratio mengalami kenaikan dari 91%
pada tahun 2010 menjadi 94% pada tahun 2011 yang diperoleh dengan perbandingan
quick asset sebesar Rp2.1258 dengan hutang lancar Rp22.189 Ini berarti setiap
Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.94
Cash Ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban finansial kas dan bank.
Rumus:
Kas(Bank) X 100%
Hutang Lancar
Tahun 2010
Rp 91.20 X 100%
= 0.4454637584
Rp 20.473 = 44%
Tahun 2011
Rp96.34 X 100% = 0.312497183
Rp 22.189 =
31%
Analisis
Pada tahun 2010, cash ratio Pt Telkom Tbk sebesar 41% yang
diperoleh dari perbandingan kas(bank) sebesar Rp91.20 dengan hutang lancar
sebesar Rp20.473. Hal ini berarti setiap Rp1 hutang lancar dapat dijamin oleh
cash asset sebesar Rp0.44%
Pada tahun 2011, cash ratio Pt
Telkom Tbk mengalami penurunan dari 41%
pada tahun 2010 menjadi 31% pada tahun 2011 , dengan perbandingan kas(bank)
sebesar Rp96.34 d
engan hutang lancar sebesar Rp22.189. Ini berarti setiap Rp1 ,
hutang lancar dapat dijamin oleh cash asset sebesar Rp0.31%
Sumber:
www.wikipedia.com
http://candrakanadaa.blogspot.com/2013/04/analisa-rasio-laporan.html