Strategi Perencanaan Keuangan




Ingin bebas krisis finansial? Ikuti strategi Perencanaan Keuangan dari Ligwina Hananto dalam bukunya "Plan Now"
1.        Biasakan cermat mengelola uang, manfaatkan investasi berkala, tentukan tujuan finansial utama dan tujuan finansial lainnya.
2.      Mulai mengubah dan mengaktifkan uang. Siapkan dana darurat dan dana cadangan, raih tujuan finansial terdekat -jangka pendek dan menengah- serta tambah dana darurat hingga lebih dari 12 bulan.
3.      Alokasi dana pembelian aset aktif. Awali dengan menambah pengetahuan tentang keuangan, mencari lokasi informasi alternatif aset aktif (bisnis, properti, surat berharga) setelah itu baru action.
4.      Menerima pendapatan pasif. Beli aset aktif dan mulailah menerima pendapatan pasif sehingga jumlahnya  - lama-lama -  setara dengan pengeluaran bulanan Anda. Sambil menunggu, teruslah mencari informasi alternatif aset aktif. Anda disebut mencapai tujuan finansial dan bebas secara finansial bila pendapatan pasif Anda lebih besar daripada pengeluaran bulanan. Hore!

SUMBER : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/keuangan/strategi.perencanaan.keuangan/001/004/22/1/1

JURNAL PENULISAN ILMIAH ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JASA MARGA





PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manajemen suatu perusahaan memiliki tanggung jawab utama dalam penyusuan dan penyajian laporan keuangan perusaahaan. Laporan keuangan sebagai bagian dari pelaporan keuangan disusun sebagai pertanggungjawaban manajemen perusahaan atas sumber daya yang dipercayakan masyarakat dengan menyajikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai baik pihak internal maupun eksternal. Pelaporan keuangan suatu perusahaan disajikan dengan tujuan untuk memberikan informasi yang berguna dan dibutuhkan oleh pemakai untuk meramalkan posisi keuangan masa depan dan untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.
Perseroan merupakan operator jalan terbesar diindonesia,dengan pengalaman selama hamper 30 tahun dalam pengoperasian jalan tol sepanjang 492km per 30juni 2007 dengan 13 hak pengusahaan jalan tol.Perseroan didirikan pada bulan MARET 1978 berdasarkan akta pendirian NO.1,tanggal 1MARET 1978,sebagaimana diubah dengan akta NO.187 tanggal 19 MEI 1981,keduanya dbuat dihadapan KARTINI MULYADI,SH,pada saat itu Notaris dijakarta sehubungan dengan peraturan pemerintah NO.4 tahun 1978 sebagai suatu perusahaan milik pemerintah yang mengoperasikan jalan tol pertama diindonesia.
Pada awalnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan laporan laba rugi serta sebagian perusahaan menyajikan.Pada tahun 1961 Accounting Research Study No.2 yang disponsori oleh AICPA merekomendasikan laporan sumber dan penggunaan dana disusun dan disertakan bersama-sama dalam perhitungan laba rugi dan neraca dalam laporan keuangan tahunan kepada para pemegang saham.
Analisis laporan keuangan melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama periode tertentu dalam format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan akhir. Bahwa semua perusahaan diwajibkan menyajikan laporan arus kas untuk melaksanakan usaha, melunasi kewajiban, dan untuk membagi dividen kepada para investor
PT. Jasa Marga (Persero) yang berkedudukan dijakarta sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengadaan dan pengoperasian jalan tol diwajibkan menyusun laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban kepada masyarakat. Laporan keuangan yang harus diimasajikan meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai seperti investor, kreditor, pemerintah, dan perusahaan itu sendiri untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan, dan menilai arus kas masa depan yang dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi perusahaan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dalam penulisan ilmiah ini dimbil judul “ ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT.JASA MARGA(PERSERO)Tbk.

1.2.RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Bagaimana kondisis keuangan dari kegiatan operasi suatu perusahaan menggunakan metode yaitu ,rasio PROFITABILITAS,rasio SOLVABILITAS,dan analisa rasio LIKUIDITAS PT.JASA MARGA(PERSERO)Tbk. Selain analisis laporan keuangan suatu perusahaan juga harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan selama tahun 2004 sampai dengan 2006.

1.3.TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui analisis laporan keuangan yang berasal dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan pada PT.JASA MARGA(PERSERO)Tbk dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.

1.4.MANFAAT PENELITI
1.4.1.Manfaat Akademis
Dari hasil penelitian ini penulis menjadi lebih mememahami masalah yang diteliti dan penulis berharap nantinya akan berguna bagi penulis sendiri dan orang lain terutama bagi dunia akademis.

1.4.2.Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian ini juga diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui tentang kondisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan terutama para investor yang ingin menanam modalnya dan kreditur yang ingin memberikan kredit kepada suatu perusahaan.
Informasi dalam analisis laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai :
a.Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar dividen dan kebutuhannya untuk pendanaan ekstern.
b.Alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang berkaitan.

Pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan non kasnya selama suatu perode tertentu

1.5.METODE PENELITIAN
Data adalah sesuatu yang telah terjadi dan dapat dijadikan fakta atau bukti untuk mendukung analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mendukung analisis terhadap permasalahan yang dibahas maka diperlukan metode-metode tertentu agar didapat data yang objektif

1.5.1.Objek Penelitian
Perusahaan yang digunakan oleh penulis sebagai objek penelitian adalah PT.JASA MARGA(PERSERO)Tbk,sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengusahaan jalan tol yang ada diseluruh.Indonesiaberkedudukan.diJAKARTA,kantor pusat bertempat di jln.plaza Tol TAMAN MINI INDONESIA INDAH.

1.5.2.Data / Variabel
Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah laporan laba/rugi dan neraca PT.JASA MARGA(PERSERO)Tbk, 2004 sampai dengan tahun 2006.

1.5.3.Metode Pengumpulan Data / Variabel
Untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian penulis menggunakan primer,langsung diambil keperusahaan yang bersangkutan.Dengan pedoman pada acuan dan bahan-bahan kuliah yang berhubungan dengan penilitian.



1.5.4.Alat Analisis Yang Digunakan
* Analisa kuantitatif
Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan,penulis menggunakan analisis kuantitatif dalam penulisan ilmiah ini,yaitu berupa perhitungan rasio likuiditas,solvabilitas,aktivitas,dan profitabilitas.
2.1.Kerangka Teori
2.1.1.Pemahaman Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh ikatan akuntan Indonesia dan ditujukan kepada berbagai pihak luar perusahaan.Dalam bab ini akan dibahas beberapa alat untuk menganalisis laporan keuangan.Disamping itu,juga disinggung penggunaan alat tersebut dalam pengambilan keputusan.Tujuan pengajaran bab ini adalah agar mahasiswa dapat:
1.Menjelaskan analisis laporan keuangan
2.Menjelaskan macam-macam analisis laporan keuangan
3.Menjelaskan kegunaan analisis laporan keuangan
4.Menghitung nisbah(ratio)dalam analisis laporan keuangan
Untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari tinjauan konseptual,sekarang kita harus mencari informasi yang akan memungkinkan manajer atau analisis menalaah t kondisi dan hasil dari suatu usaha,dan membantu memahami pola arus dana secara lebih spesifik.Proses analisis keuangan melibatkan pengkajian kembali berbagai data formal atau informal yang relevan untuk tujuan analisis spesifik ini.Beberapa data yang bersifat umum untuk kebanyakan jenis analisis keuangan,sementara data lainnya memberikan informasi yang lebih khusus.
Bentuk paling umum dari informasi keuangan dasar suatu perusahaan adalah informasi yang dipublikasikan secara umum-kecuali perusahaan yang memiliki secara pribadi-merupakan seperangkat laporan keuangan yang dikeluarkan menurut pedoman profesi akuntan public(prinsip-prinsip akuntansi yang lazim)dan menurut pengawasan komisi pasar modal(SEC).Seperangkat laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk
tanggal tertentu,laporan operasi untuk periode tertentu,dan laporan arus dana untuk periode tertentu yang sama.
Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analisis atas suatu perusahaan,maka pertama-tama kita harus mengerti sifat,cakupan,dan keterbatasannya sebelum kita menggunakan data serta observasi yang dihasilkan dari laporan itu untuk

Pertimbangan analisis kita.Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim mencerminkan pengaruh keputusan yang dibuat manajemen pada masa lalu maupun sekarang.Namun laporan tersebut mengandung dua arti(ambiguity)yang berbeda.Laporan keuangan yang disusun berdasarkan peraturan akuntansi keuangan berusaha mencatatat secara konsisten dan wajar setiap transaksi bisnis dengan menggunakan prinsip konservatif sebagai berikut:
a.Transaksi dicatatat menurut biaya yang berlaku pada saat itu.
b.Penyusuaian terhadap nilai berjalan yang hanya dilakukan jika nilai tersebut menurun.
c.Pendapatan dan biaya diakui ketika transaksi terjadi,dan bukan pada saat kas berppindah tangan.
d.Penyesuaian secara periodik atas pendapatan dan biaya yang dicapai melalui accural,deferral,dan alokasi akuntansi.
e.Penyisihan untuk kontingensi negati diisyaratkan,sehingga mengurangi laba dan nilai yang dicatat menurut estimasi.
Peraturan ini karena sifat dasarnya menakibatkan laporan keuangan terbuka bagi beberapa interprestasi,khususnya jika para analisis berusaha untuk memahami kinerja dan nilai ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

PT., Jasa Marga (persero) Tbk., PROSPEKTUS

Bapepam dan japan Internasional Cooperation Agency, 2003, panduan Invetasidipasar modal Indonesia, http://www.bapepam.go.id/ragam/panduanInvestasi.pdf

Higgins, Robert C., 1996, Analisis Manajemen Keuangan, Edisi Ke-dua, Indira.

Kieso, Donal E., Jerry j. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-sepuluh jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Lukas Setia Atmaja, 1999, Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.

S. Munawir, 1995, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Ke-empat, Liberty, Yogyakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fess, 1999, Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Sumber : http://suryadiyansyah.blogspot.com/2010/04/jurnal-penulisan-ilmiah-analisis-rasio.html

Pengertian penggabungan usaha dan Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung


Penggabungan Usaha 

            Penggabungan Usaha adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan entitas usaha yang terpisah adalah suatu alternatif perluasan secara internal melalui akuisisi atau pengembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan seringkali memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya.
Penggabungan badan usaha (business combination) merupakan penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan atau kombinasi dua perusahaan atau lebih dapat dilakukan dengan bermacam-macam bentuk. Di antaranya dengan jalan “fusi” dari bermacam-macam perusahaan dijadikan satu perusahaan yang besar. Fusi semacam ini dilakukan melalui “merger” atau “konsolidasi.”

Alasan - alasan penggabungan usaha

Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan adalah:
·        Manfaat Biaya (Cost Adventage).
            Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.

·        Risiko Lebih Rendah (Lower Risk).
                        Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil            risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.

·        Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays). 
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya. 

·        Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers). 
Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisian diantara mereka. Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk diambilalih, beberapa di antara mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain.

·        Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets). 
            Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud.

Bentuk Penggabungan Usaha

1.      Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha  sebagai berikut :
·        Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar.
·        Penggabungan vertikal,yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan.
·        Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal.
2.      Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

·        Merger
·        Konsolidasi
·        Afiliasi

Kontribusi Relatif Perusahaan-perusahaan yang Bergabung

Jika perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi akan mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kepada perusahaan-perusahaan yang digabung, dapat dipakai dua cara (pendekatan) di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung.
1. Kontribusi Relatif dari Kekayaan Bersih.
            Laporan keuangan dari masing-masing pihak harus disusun atas dasar harga pasarnya (harga yang disetujui oleh semua pihak). Tiap-tiap pos dari laporan keuangan harus diperiksa dan dianalisa secara khusus oleh akuntan yang independen, dan jika dirasa perlu, akuntan dapat menyusun kembali laporan keuangan tersebut agar supaya lebih informatif dan dapat diperbandingkan, serta sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.

2. Kontribusi Relatif dari Laba yang Diproyeksikan.
            Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli di bidang ini. Ada beberapa langkah yg harus dilakukan yaitu: Laporan laba/rugi dari perusahaan yang digabung juga harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, seperti halnya pada neraca. Jika dijumpai prosedur penentuan laba/rugi yang menyimpang dari prinsip akuntansi, maka diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian.



Blogroll


Diberdayakan oleh Blogger.